ADJEKTIVA
DIALEK BAGANSIAPIAPI ROKAN HILIR
Adjektiva adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus
tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Adjektiva menurut semantiknya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
A.
ADJEKTIVA BERTARAF
Adjektiva
bertaraf dapat di bagi menjadi 7, yaitu :
1.
Adjektiva Pemeri Sifat
Adjektiva pemeri sifat ini dapat memerikan kualitas dan intensitas
yang bercorak fisik dan mental.
Contoh:
kotor, ganas, panas
a.
Cuaco
ai ko padek panehnyo.
(Cuaca hari ini sangat panas.)
b.
Baju
iko dah koto tekono tanah.
(Baju ini sudah kotor terkena tanah.)
c.
Apak
Alang padek ganeh kalau maah.
(Ayah Alang sangat ganas jika marah.)
2.
Adjektiva Ukuran
Adjektiva ukuran mengacu ke kualitas yang dapat diukur dengan
ukuran yang sifatnya kuantitatif.
Contoh
: tebal, longgar, berat
a.
Kami
ai ko dusuuh samo umak membaco buku tobal.
(Kami hari ini disuruh ibu
membaca buku tebal.)
b.
Inyo
memakai celana lungga.
(Dia memakai celana longgar.)
c.
Umak
mengangket timbo boek.
(ibu mengangkat timba yang berat.)
3.
Adjekiva Warna
Adjektiva warna mengacu kepada berbagai warna.
Contoh : merah, hitam, kuning
a.
Aku
tak punyo rok kuneng.
(Saya tidak memiliki rok kuning.)
b.
Mila
suko warna hitam.
(Mila suka warna hitam.)
c.
Bibenyo
meiah.
(Bibirnya merah.)
4.
Adjektiva Waktu
Adjektiva waktu mengacu ke masa proses, perbuatan, atau keadaan
berada atau berlangsung sebagai pewatas.
Contoh:
lambat, jarang, cepat
a.
Inyo
malayo lambek datak.
(Dia selalu saja lambat datang)
b.
Fathir
jaak tido.
(Fathir jarang tidur.)
c.
Mila
copek kalau bejalad.
(Mila cepat jika berjalan.)
5.
Adjektiva Jarak
Adjektiva jarak mengacu ke ruang antara dua benda, tempat, atau maujud
sebagai pewatas nomina.
Contoh:
suntuk, akrab, dekat
a.
Jaak
antara umah ku dad pasar padek dokek.
(Jarak antara rumahku dan pasar sangat dekat.)
b.
Aku
dad mila adalah kawad akrab.
(Aku dan Mila adalah kawan akrab.)
c.
Barisad
dopad padek onggak.
(Barisan depan sangat renggang.)
6.
Adjektiva Batin
Adjektiva sikap batin bertalian dengan pengacuan suasana hati atau perasaan.
Contoh:
rindu, risau, bahagia
a.
Aku
measo bahagia saat besamo umak di kampuk.
(Aku merasa bahagia saat bersama ibu di kampung.)
b.
Atiku
padek isau kalau kau bolob pulang.
(Hatiku sangat risau jika kau belum pulang.)
c.
Aku
padek indu amo mila.
(Aku sangat rindu pada mila.)
7.
Adjektiva Cerapan
Adjektiva cerapan bertalian dengan pancaindera, yakni penglihatan ,
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pencitraan.
Contoh:
harum, tajam, asam
a.
Bau badadmu padek harum.
(Bau badanmu sangat harum.)
b.
Penciuman
kucik padek tajap.
(Penciuman kucing sangat tajam.)
c.
Manggo
mudo padek masap.
(Mangga muda sangat asam.)
B.
ADJEKTIVE TAK BERTARAF
Adjektiva tak bertaraf menempatkan acuan nomina yangwatasinya di dalam
kelompok atau golongan tertentu. Kehadirannya di dalam lingkungan itu tidak
dapat bertaraf-taraf. Sesuatu ada di dalamnya atau di luarnya.
Dari segi bentuknya, adjektiva terdiri atas 2, yaitu:
A.
Adjektiva Dasar (Monomorfemis)
Contoh:
besar, merah, pura-pura.
a.
Pencui
itu pua-pua tak tau.
(Pencuri itu pura-pura tidak tahu.)
b.
Ado
apel bewarna meiah.
(Ada apel berwarna merah.)
c.
Pohod
ao di belakak umahku bosa.
(Pohod beringin di belakang rumahku besar).
B.
Adjektiva Turunan
Contoh:
gemetar, gemuruh, kemilau.
a.
Tabiat
aku kalau grogi selalu meletek na.
(Kebiasaanku jika gugup selalu gemetar).
b.
Keelokan
bidadai bagai kemilau sina marjan.
(Kecantikan bidadari bagai kemilau sinar manjan.
c.
Semobak bau apo ko ?.
(semerbak bau apa ini ?.
1.
Adjektiva Turunan Bersufiks, -i, -iah atau –wi, -wiah.
Contoh:
Nomina Adjektiva
Alam Alami
Abad Abadi
Manusia Manusiawi
a.
Biakanlah
budak-budak tumboh secaa alami.
(Biarkanlah
anak-anak tumbuh secara alami.)
b.
Polu
diingek bahwa jabatad itu tak abadi dowh.
(Perlu diingat
ahwa jabatan itu idak abadi.)
c.
Hal
itu tejadi karena kesalahad manusiawi.
(Hal itu
terjadi karena kesalahan manusiawi.)
2.
Adjektiva Turunan Bersufiks –if, -er, -al, -is.
Contoh:
Adjektiva Nomina
Normal ß Norma
Praktis ß Praktik
Agresif ß Agresi
a.
Keadaannyo
udah mulai normal.
(Keadaannya
sudah mulai normal.)
b.
Makad
secaa praktis padek menyenakkad.
(Makan secara praktis
sangat menyenangkan.)
c.
Usah
menjadi betino yang terlalu agresif.
(Jangan menjadi
perempuan yang terlalu agresif.)
3.
Adjektiva Turunan Bentuk Berulang
Contoh: panjang-panjang, besar-besaran, hiruk-pikuk.
a.
Umah
uyak Toraja panjak-panjak
(Rumah orang
Toraja panjang-panjang.)
b.
Pejamuad
itu diadokad secaa bosa-bosaad.
(Penjamuan itu
diadakan besar-besaran.)
c.
Sao
uyak di pelelangad ikad itu hiruk-pikuk.
(Suara orang di
pelelangan ikan itu hiruk-pikuk.)
4.
Adjektiva Gabungan Sinonim atau Antonim
Contoh: lemah gemulai, arif bijaksana, cantik jelita
a.
Ufa
adalah gadih yak cantek jelito.
(Ufa adalah
gadis yang cantik jelita.)
b.
Rasulullah
adalah manusio yak arif bijaksana.
(Rasulullah
adalah manusia yak arif bijaksana)
c.
Penai
itu menampilkad tariannya dengan lemah gemulai.
(Penari itu
menampilkan tariannya dengan lemah gemulai.)
5.
Adjektiva Turunan Majemuk
dapat di bagi 2, yaitu:
a.
Gabungan Morfem Terikat dan Bebas
Contoh:
antarkota, asusila, mahakuasa
1.
Allah
Mahakuaso ateh segalo sesuatu.
(Allah Mahakuasa
atas segala sesuatu.)
2.
Kami
sedak menunggu bus antarkota.
(Kami sedang
menunggu bus antarkota.)
3.
Ado
Apak yang tega melakukad tindakad asusila pado anaknyo.
(Ada Bapak yang
ega melakukan tindakan asusila pada anaknya.)
b.
Gabungan Morfem Bebas
Contoh: busung
lapar, gagal total, berat hati
1.
Dengad
boek ati aku melopehnyo.
(Dengan berat
hati aku melepaskannya.)
2.
Banyak
budak-budak di Afrika tekono busung lapa.
(Banyak
anak-anak di Afrika terkena busung lapar.)
3.
Semuo
usaha ku gagal total.
(Semua usaha ku gagal total.)