Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK PADA BLOG TEMAN SEKELAS (DESI RIYANTIKA)

 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SEMANTIK PADA BLOG TEMAN SEKELAS (DESI RIYANTIKA)
 
1.      Penggunaan kata sudah dan telah
Bentuk Tidak Baku
Ø  aku sudah berulang kali terjatuh.
Pada kata yang bercetak miring di atas telah terjadi kekurangcermatan penggunaan sudah dan telah. Kemiripan makna yang terdapat pda kata sudah dan telah menjadikan pemakai bahasa tidak cermat membedakan keduanya. Sering kedua kata tersebut dipertukarkan pemakaiannya. Menurut Depdiknas, sudah artinya: adv 1 telah terjadi; telah sedia; selesai; 2 habis; berakhir (KBBI;1346).  Sedangkan telah artinya: sudah (untuk menyatakan perbuatan yang telah terjadi, lampau, selesai) (KBBI:1412). Terdapat persamaan dan perbedaan antara kata sudah dan telah. Perbedaannya adalah :
a)      Kata sudah mencakupi makna ‘cukup sekian’ atau cukup sampai di sini; sdangkan telah tidak.
b)      Kata sudah dapat berdiri sendiri sbagai unsur tunggal di alam klausa; sedangkan kata telah tidak.
c)      Kata sudah dapat digunakan dalam bentuk inverse; sedangkan telah tidak.
d)     Kata sudah mempunyai hubunganyang renggang dengan predikat; tetapi kata telah lebih rapat.
Jadi kata yang tepat untuk memperbaiki kalimat di atas adalah:
Bentuk Baku
Aku telah berulang kali terjatuh.
2.      Penggunaan kata karena dan kerena
Bentuk Tidak Baku
Ø  Sempat kesal kerena ditugaskan untuk membuat tugas.
Pada kata yang bercetak miring di atas telah terjadi kekurangcermatan penggunaan karena dan kerena. Kemiripan kata yang terdapat pada kata kerena dan karena menjadikan pemakai bahasa tidak cermat membedakan keduanya. Sering kedua kata tersebut salah pemakaiannya. Apalagi hal ini dapat terjadi karena pengaruh bahasa daerah. Penggunaan kata yang benar adalah karena. Menurut Depdiknas, kata karena artinya p1 kata penghubung untuk menandai sebab atau alasan. (KBBI:626) . Jadi kata yang tepat adalah:
Sempat kesal karena ditugaskan untuk membuat tugas.

3.      Penggunaan kata berbakti dan mengabdi.
Bentuk Tidak Baku
Ø  Beliau telah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun lamanya dan tak pernah ada kata bosan mengajar anak didiknya.
Dari segi makna, kedua kata ini memiliki persamaan makna akan tetapi juga memiliki perbedaan. Persamaannya adalah kedua kata ini memiliki makna melayani, akan tetapi perbedaannya pada objek yang akan dilayani. Menurut saya, penggunaan kata mengabdi di atas adalah salah. Menurut Depdiknas, mengabdi artinya: v menghamba, menghambakan diri. Kata hamba tidak pantas dipakai untuk seseorang, akan tetapi kata abdi ini lebih pantas dipakai untuk menghambakan diri kepada Sang Pencipta. Menurut saya, kata yang tepat adalah berbakti, menurut Depdiknas artinya: tunduk, hormat, perbuatan yang menyatakan setia . Jadi kata yang tepat adalah
Ø  Beliau telah berbakti selama berpuluh-puluh tahun lamanya dan tak pernah ada kata bosan mengajar anak didiknya

4.      Penggunaan kata huni dan tempati
Bentuk tidak baku
Ø  Masyarakat yang ada pada daerah yang saya tempati memiliki sikap yang ramah
Menurut saya, penggunaan kata tempati di atas adalah kurang tepat. Hal ini terjadi karena kekurangcermatan dalam memilih kata. Kata tempati berasal dari bentukan kata tempat + sufiks i. Jika dipertukarkan pemakaiannya terjadi kesalahan. Menurut Depdiknas, kata tempat artinya: n sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dsb); wadah; bekas: -obat, --tinta. 2 ruang ( bidang rumah) yang tersedia untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kata huni artinya: ada yang menghuni; ada penghuninya;  menghuni : mendiami; menempati. Jadi kalimat yang betul adalah:
Masyarakat yang ada pada daerah yang saya huni memiliki sikap yang ramah.

5.      Penggunan kata dan dan serta
Ø  Dengan bujukan serta rayuan kami yang dibantu oleh guru kami fitri pun menurut.
Penggunaan kata yang bercetak miring di atas adalah kurang tepat. Kedua kata ini memiliki persamaan dan perbedaan. Jika ditinjau, kata konjungsi dan memiliki makna penambahan sedangkan konjungsi serta miliki makna pendamping. Menurut Depdiknas, dan artinya: penghubungan satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan kalimat) yang setara yang termasuk tipe yang sama serta mmiliki fungsi yang tidak berbeda (KBBI;291). Sedangkan menurut Depdiknas, serta artinya: 1 dan, 2 demi; begitu; pada ketika (KBBI;.
6.       Penggunaan kata merubah dan mengubah
Ø  Merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Penggunaan kata yang bercetak miring di atas adalah salah. Kata merubah merupakan bentuk yang tidak baku. Kata merubah berasal dari bentukan me + rubah. Di dalam KBBI, kata merubah tidak memiliki ditemukan. Sedangkan kata yang benar adalah mengubah. Kata mengubah berasal dari bentukan kata meng- + ubah. Menurut Depdiknas, ubah artinya: tukar, ganti (KBBI;1514). jadi kalimat yang benar adalah:

Mengubah  dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar