ANALISIS KESALAHAN
BERBAHASA TATARAN SEMANTIK PADA BLOG TEMAN SEKELAS (DESI RIYANTIKA)
1. Penggunaan
kata sudah dan telah
Bentuk
Tidak Baku
Ø aku sudah berulang
kali terjatuh.
Pada
kata yang bercetak miring di atas telah terjadi kekurangcermatan penggunaan sudah
dan telah. Kemiripan makna yang terdapat pda kata sudah dan telah menjadikan
pemakai bahasa tidak cermat membedakan keduanya. Sering kedua kata tersebut
dipertukarkan pemakaiannya. Menurut Depdiknas, sudah artinya: adv 1 telah
terjadi; telah sedia; selesai; 2 habis; berakhir (KBBI;1346). Sedangkan telah artinya: sudah (untuk
menyatakan perbuatan yang telah terjadi, lampau, selesai) (KBBI:1412). Terdapat
persamaan dan perbedaan antara kata sudah
dan telah. Perbedaannya adalah :
a) Kata
sudah mencakupi makna ‘cukup sekian’
atau cukup sampai di sini; sdangkan telah
tidak.
b) Kata
sudah dapat berdiri sendiri sbagai
unsur tunggal di alam klausa; sedangkan kata telah tidak.
c) Kata
sudah dapat digunakan dalam bentuk
inverse; sedangkan telah tidak.
d) Kata
sudah mempunyai hubunganyang renggang
dengan predikat; tetapi kata telah lebih rapat.
Jadi
kata yang tepat untuk memperbaiki kalimat di atas adalah:
Bentuk
Baku
Aku
telah berulang kali terjatuh.
2.
Penggunaan kata karena dan kerena
Bentuk Tidak Baku
Ø Sempat kesal kerena ditugaskan untuk membuat tugas.
Pada kata yang bercetak
miring di atas telah terjadi kekurangcermatan penggunaan karena dan kerena.
Kemiripan kata yang terdapat pada kata kerena dan karena menjadikan pemakai
bahasa tidak cermat membedakan keduanya. Sering kedua kata tersebut salah pemakaiannya.
Apalagi hal ini dapat terjadi karena pengaruh bahasa daerah. Penggunaan kata
yang benar adalah karena. Menurut Depdiknas, kata karena artinya p1 kata penghubung untuk menandai sebab
atau alasan. (KBBI:626) . Jadi kata yang tepat adalah:
Sempat kesal karena
ditugaskan untuk membuat tugas.
3. Penggunaan
kata berbakti dan mengabdi.
Bentuk Tidak Baku
Ø Beliau telah mengabdi selama berpuluh-puluh tahun lamanya
dan tak pernah ada kata bosan mengajar anak didiknya.
Dari segi makna, kedua
kata ini memiliki persamaan makna akan tetapi juga memiliki perbedaan.
Persamaannya adalah kedua kata ini memiliki makna melayani, akan tetapi
perbedaannya pada objek yang akan dilayani. Menurut saya, penggunaan kata
mengabdi di atas adalah salah. Menurut Depdiknas, mengabdi artinya: v
menghamba, menghambakan diri. Kata hamba tidak pantas dipakai untuk seseorang,
akan tetapi kata abdi ini lebih pantas dipakai untuk menghambakan diri kepada
Sang Pencipta. Menurut saya, kata yang tepat adalah berbakti, menurut Depdiknas
artinya: tunduk, hormat, perbuatan yang menyatakan setia . Jadi kata yang tepat
adalah
Ø Beliau telah berbakti selama berpuluh-puluh tahun lamanya
dan tak pernah ada kata bosan mengajar anak didiknya
4. Penggunaan
kata huni dan tempati
Bentuk tidak baku
Ø Masyarakat yang ada
pada daerah yang saya tempati memiliki
sikap yang ramah
Menurut
saya, penggunaan kata tempati di atas adalah kurang tepat. Hal ini terjadi
karena kekurangcermatan dalam memilih kata. Kata tempati berasal dari bentukan
kata tempat + sufiks i. Jika dipertukarkan pemakaiannya terjadi kesalahan. Menurut
Depdiknas, kata tempat artinya: n
sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dsb); wadah; bekas:
-obat, --tinta. 2 ruang ( bidang rumah) yang tersedia untuk melakukan sesuatu.
Sedangkan kata huni artinya: ada yang
menghuni; ada penghuninya; menghuni : mendiami; menempati. Jadi
kalimat yang betul adalah:
Masyarakat yang ada pada daerah yang saya huni memiliki sikap yang ramah.
5.
Penggunan kata dan dan serta
Ø Dengan bujukan serta rayuan kami yang dibantu oleh guru
kami fitri pun menurut.
Penggunaan
kata yang bercetak miring di atas adalah kurang tepat. Kedua kata ini memiliki
persamaan dan perbedaan. Jika ditinjau, kata konjungsi dan memiliki makna penambahan sedangkan konjungsi serta miliki makna pendamping. Menurut
Depdiknas, dan artinya: penghubungan satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan
kalimat) yang setara yang termasuk tipe yang sama serta mmiliki fungsi yang
tidak berbeda (KBBI;291). Sedangkan menurut Depdiknas, serta artinya: 1 dan, 2
demi; begitu; pada ketika (KBBI;.
6. Penggunaan kata merubah dan mengubah
Ø Merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Penggunaan
kata yang bercetak miring di atas adalah salah. Kata merubah merupakan bentuk
yang tidak baku. Kata merubah berasal dari bentukan me + rubah. Di dalam KBBI,
kata merubah tidak memiliki ditemukan. Sedangkan kata yang benar adalah mengubah. Kata mengubah berasal dari bentukan
kata meng- + ubah. Menurut Depdiknas, ubah artinya: tukar, ganti (KBBI;1514).
jadi kalimat yang benar adalah:
Mengubah dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar