Rabu, 19 November 2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN MORFOLOGI PADA MAJALAH ANEKA YES (9-22 JUNI 2008)


1.      Penghilangan Afiks

a)      Penghilangan prefiks me-

1.      Dari Shelter kota dengan naik busway koridor 1 jurusan kota blok M.

Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata naik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan dalam penghilangan afiks me- pada kata naik. Penulisan kata naik di atas adalah salah karena tidak memakai prefiks me- padahal merupakan bentuk kalimat aktif. Kalimat di atas adalah termasuk kalimat transitif. Sesuai dengan kaidah, dalam kalimat aktif  transitif predikat kalimat harus berpredikat me- atau mengekplisitnya prefiks me- (Nanik, 2010:50). Menurut Depiknas, naik artinya: bergerak ke atas ke tempat yang lebih tinggi 2 timbul 3 mendaki; menanjak; memanjat, (KBBI:984). Jadi penulisan kalimat yang betul adalah:
Bentuk Baku
Dari Shelter kota dengan menaiki busway koridor 1 jurusan kota blok M


1.      Mari kita rawat tubuh secara maksimal.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata rawat. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan dalam penghilangan afiks me- pada kata rawat. Penulisan kata rawat di atas adalah salah karena tidak memakai prefiks me-, padahal merupakan bentuk kalimat aktif. Kalimat di atas adalah termasuk kalimat transitif. Sesuai dengan kaidah, dalam kalimat aktif  transitif predikat kalimat harus berpredikat me- atau mengekplisitnya prefiks me- (Nanik, 2010:50). Menurut Depdiknas, rawat artinya:pelihara, urus, jaga, (KBBI:1148). Jadi penulisan kalimat yang betul adalah:
Bentuk Baku
Mari kita merawat tubuh secara maksimal.



1.      Saya bisa keliling dunia.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata keliling. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam penghilangan afiks meng- pada kata keliling. Penulisan kata keliling di atas adalah salah karena tidak memakai prefiks meng-, padahal merupakan bentuk kalimat aktif. Kalimat di atas adalah termasuk kalimat transitif. Sesuai dengan kaidah, dalam kalimat aktif  transitif predikat kalimat harus berpredikat meng- atau mengekplisitnya prefiks meng- (Nanik, 2010:50). Menurut Depdiknas, keliling artinya: Jadi penulisan kalimat yang betul adalah:
Bentuk Baku
Saya bisa keliling dunia.

1.      Penyingkatan Morf  me-
a)      Penyingkatan Morf meN-


1.      Kita harus jago nawar.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata nawar. Hal ini menunjukkan terdapat kesalahan dalam penyingkatan afiks me- pada kata nawar . Penulisan kata nawar di atas adalah salah, karena seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat alomorf meng-. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk Baku
Kita harus jago menawar.



1.      Kebayang mimik dan perasaan kamu nunggu hasilnya.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata nunggu. Hal ini menunjukkan terdapat kesalahan dalam penyingkatan afiks me- pada kata nunggu. Penulisan kata nyangka di atas adalah salah, karena seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat afiks. Penulisan yang betul adalah  menunggu yang terbentuk dari meN- + tunggu. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk Baku
Kebayang mimik dan perasaan kamu menunggu hasilnya.


1.      Nana bener-bener gak nyangka bisa kenal sama mbak Vivid.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata nyangka. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam penyingkatan afiks meN- pada kata nyanka. Penulisan kata nyangka di atas adalah salah, karena seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat afiks. Penulisan yang betul adalah  menyangka yang terbentuk dari meN- + sangka . Jadi, kalimat yang betul adalah adalah:
Bentuk Baku
Nana bener-bener gak menyangka bisa kenal sama mbak Vivid.




1.      Di kota metropolitan ini kita bisa berwitasa kuliner, ngelihat tempat bersejarah.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata ngelihat. Hal ini menunjukkan terdapat kesalahan dalam penyingkatan afiks me- pada kata ngelihat. Penulisan kata ngelihat di atas adalah salah, karena seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat alomorf meng-. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk Baku
Di kota metropolitan ini kita bisa melihat tempat bersejarah.

a)      Pemakaian Afiks yang Tidak Tepat
Pemakaian prefiks ke-



1.      Kita bakal ketemu jantung kota Jakarta.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata ketemu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesalahan dalam pemakaian afiks yang tidak tepat pada kata ketemu. Penulisan kata ketemu pada kalimat di atas adalah salah, karena bentuk tersebut bentukan kata yang tidak baku. Bentukan yang baku adalah bertemu. Bentukan tersebut berasal dari prefiks ber- yakni ber- + temu. Kesalahan ini sering terjadi karena kekurangcermatan dalam memilih prefiks yang tepat. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk Baku
Kita bakal bertemu jantung kota Jakarta




1.      Nggak kebayang deh, berapa banya pasokan listrik yang tersedia.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata kebayang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesalahan dalam pemakaian afiks yang tidak tepat pada kata kebayang. Kata kebayang pada kalimat di atas adalah salah, karena bentuk tersebut bentukan kata yang tidak baku. Bentukan yang baku adalah terbayang. Bentukan tersebut berasal dari prefiks ter- yakni ter- + bayang. Kesalahan ini sering terjadi karena kekurangcermatan dalam memilih prefiks yang tepat. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk Baku

a.      Pemakaian sufiks –in


1.      Banyak hal yang bisa kita lakuin disini.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata lakuin. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan pada pemakaian sufiks yang tidak tepat pada kata lakuin. Kata lakuin merupakan bentukan kata yang tidak baku yakni laku + -in, sedangkan  di dalam kaidah baku bahasa Indonesia tidak terdapat sufiks -in. Kesalahan tersebut terjadi karena pengaruh dari bahasa daerah ataupun karena kekurangcermatan dalam memilih sufiks yang tepat. Bentukan yang baku dalam bahasa Indonesia menggunakan -kan bukan -in. Jadi, yang betul adalah:
Bentuk Baku
Banyak hal yang bisa kita lakukan disini.

1.      Pemakaian Konfiks di-in



1.      Semua jenis makanan gampang ditemuin.
Pada kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata ditemuin. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan pada pemakaian konfiks yang tidak tepat pada kata ditemuin. Kata ditemuin merupakan bentukan kata yang tidak baku yakni di- + temu + -kan, sedangkan dalam kaidah bahasa Indonesia tidak ada konfiks di-in. Kesalahan tersebut terjadi karena pengaruh dari bahasa daerah ataupun karena kekurangcermatan dalam memilih konfiks yang tepat. Bentukan yang baku dalam bahasa Indonesia menggunakan konfiks di-kan bukan di-in. Jadi, yang betul adalah:
Bentuk Baku
Semua jenis makanan gampang ditemuin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar