1.
Penghilangan
Afiks
a)
Penghilangan
prefiks me-
1. Dari
Shelter kota dengan naik busway
koridor 1 jurusan kota blok M.
Pada kalimat di
atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata naik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan dalam
penghilangan afiks me- pada kata naik. Penulisan kata naik di atas adalah salah karena tidak
memakai prefiks me- padahal merupakan
bentuk kalimat aktif. Kalimat di atas adalah termasuk kalimat transitif. Sesuai
dengan kaidah, dalam kalimat aktif
transitif predikat kalimat harus berpredikat me- atau mengekplisitnya prefiks me- (Nanik, 2010:50). Menurut Depiknas, naik artinya: bergerak ke
atas ke tempat yang lebih tinggi 2 timbul 3 mendaki; menanjak; memanjat,
(KBBI:984). Jadi penulisan kalimat yang betul adalah:
Bentuk
Baku
Dari
Shelter kota dengan menaiki busway
koridor 1 jurusan kota blok M
1. Mari
kita rawat tubuh secara maksimal.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata rawat. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan dalam
penghilangan afiks me- pada kata rawat. Penulisan kata rawat di atas adalah salah karena tidak
memakai prefiks me-, padahal
merupakan bentuk kalimat aktif. Kalimat di atas adalah termasuk kalimat
transitif. Sesuai dengan kaidah, dalam kalimat aktif transitif predikat kalimat harus berpredikat me- atau mengekplisitnya prefiks me- (Nanik, 2010:50). Menurut Depdiknas,
rawat artinya:pelihara, urus, jaga, (KBBI:1148). Jadi penulisan kalimat yang
betul adalah:
Bentuk
Baku
Mari
kita merawat tubuh secara maksimal.
1. Saya
bisa keliling dunia.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata keliling. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam penghilangan
afiks meng- pada kata keliling. Penulisan kata keliling di atas adalah salah karena
tidak memakai prefiks meng-, padahal
merupakan bentuk kalimat aktif. Kalimat di atas adalah termasuk kalimat
transitif. Sesuai dengan kaidah, dalam kalimat aktif transitif predikat kalimat harus berpredikat meng- atau mengekplisitnya prefiks meng- (Nanik, 2010:50). Menurut
Depdiknas, keliling artinya: Jadi penulisan kalimat yang betul adalah:
Bentuk
Baku
Saya
bisa keliling dunia.
1.
Penyingkatan
Morf me-
a)
Penyingkatan
Morf meN-
1. Kita
harus jago nawar.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata nawar. Hal ini menunjukkan terdapat kesalahan dalam penyingkatan
afiks me- pada kata nawar . Penulisan kata nawar di atas adalah salah, karena
seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat alomorf meng-.
Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk
Baku
Kita
harus jago menawar.
1. Kebayang
mimik dan perasaan kamu nunggu
hasilnya.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata nunggu. Hal ini menunjukkan terdapat kesalahan dalam penyingkatan
afiks me- pada kata nunggu. Penulisan kata nyangka di atas adalah salah, karena
seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat afiks. Penulisan
yang betul adalah menunggu yang terbentuk dari meN- + tunggu. Jadi, penulisan yang
betul adalah:
Bentuk
Baku
Kebayang
mimik dan perasaan kamu menunggu
hasilnya.
1. Nana
bener-bener gak nyangka bisa kenal
sama mbak Vivid.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata nyangka. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam penyingkatan
afiks meN- pada kata nyanka. Penulisan kata nyangka di atas adalah salah, karena
seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat afiks. Penulisan
yang betul adalah menyangka yang terbentuk dari meN- + sangka . Jadi, kalimat yang
betul adalah adalah:
Bentuk
Baku
Nana
bener-bener gak menyangka bisa kenal
sama mbak Vivid.
1. Di
kota metropolitan ini kita bisa berwitasa kuliner, ngelihat tempat bersejarah.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata ngelihat. Hal ini menunjukkan terdapat kesalahan dalam penyingkatan
afiks me- pada kata ngelihat. Penulisan kata ngelihat di atas adalah salah, karena
seharusnya dituliskan secara lengkap dengan tidak menyingkat alomorf meng-. Jadi, penulisan yang betul
adalah:
Bentuk
Baku
Di
kota metropolitan ini kita bisa melihat
tempat bersejarah.
a)
Pemakaian
Afiks yang Tidak Tepat
Pemakaian prefiks ke-
1. Kita
bakal ketemu jantung kota Jakarta.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata ketemu. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesalahan dalam pemakaian
afiks yang tidak tepat pada kata ketemu.
Penulisan kata ketemu pada kalimat di
atas adalah salah, karena bentuk tersebut bentukan kata yang tidak baku.
Bentukan yang baku adalah bertemu.
Bentukan tersebut berasal dari prefiks ber-
yakni ber- + temu. Kesalahan ini sering terjadi karena kekurangcermatan
dalam memilih prefiks yang tepat. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk
Baku
Kita bakal bertemu jantung
kota Jakarta
1. Nggak
kebayang deh, berapa banya pasokan
listrik yang tersedia.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata kebayang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesalahan dalam
pemakaian afiks yang tidak tepat pada kata kebayang.
Kata kebayang pada kalimat di atas
adalah salah, karena bentuk tersebut bentukan kata yang tidak baku. Bentukan
yang baku adalah terbayang. Bentukan
tersebut berasal dari prefiks ter- yakni
ter- + bayang. Kesalahan ini sering terjadi karena kekurangcermatan dalam
memilih prefiks yang tepat. Jadi, penulisan yang betul adalah:
Bentuk
Baku
a.
Pemakaian
sufiks –in
1. Banyak
hal yang bisa kita lakuin disini.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata lakuin. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan pada pemakaian sufiks
yang tidak tepat pada kata lakuin. Kata lakuin merupakan bentukan kata yang
tidak baku yakni laku + -in,
sedangkan di dalam kaidah baku bahasa
Indonesia tidak terdapat sufiks -in.
Kesalahan tersebut terjadi karena pengaruh dari bahasa daerah ataupun karena
kekurangcermatan dalam memilih sufiks yang tepat. Bentukan yang baku dalam
bahasa Indonesia menggunakan -kan
bukan -in. Jadi, yang betul adalah:
Bentuk
Baku
Banyak
hal yang bisa kita lakukan disini.
1.
Pemakaian
Konfiks di-in
1. Semua
jenis makanan gampang ditemuin.
Pada
kalimat di atas, terdapat kesalahan dalam penulisan kata ditemuin. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan pada pemakaian
konfiks yang tidak tepat pada kata ditemuin.
Kata ditemuin merupakan bentukan kata yang tidak baku yakni di- + temu +
-kan, sedangkan dalam kaidah bahasa Indonesia tidak ada konfiks di-in. Kesalahan tersebut terjadi karena
pengaruh dari bahasa daerah ataupun karena kekurangcermatan dalam memilih
konfiks yang tepat. Bentukan yang baku dalam bahasa Indonesia menggunakan
konfiks di-kan bukan di-in. Jadi, yang betul adalah:
Bentuk
Baku
Semua
jenis makanan gampang ditemuin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar